IHSG Dibuka di 8.676 Dekat Rekor Tertinggi Jelang Data Keyakinan Konsumen Indonesia Besok
|- IHSG kesulitan memanfaatkan pembukaan gap atas sejauh sesi pertama hari ini.
- Presiden RI, Prabowo Subianto, mengunjungi kembali daerah bencana di Sumatera.
- Data Keyakinan Konsumen Indonesia akan dirilis besok.
- Emas Antam merayap naik, menantikan keputusan suku bunga The Fed.
IHSG bergerak di 8.658,21 yang lebih tinggi 0,29% dari penutupan pekan lalu saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia membuka pekan baru dengan gap atas di 8.676,72 dan sesaat mencatatkan tertinggi hari di 8.682,65 di awal-awal pembukaan. Namun demikian, indeks kesulitan untuk menindaklanjuti kenaikan tersebut dan malah turun untuk mencatatkan terendah hari di 8.642. Meskipun demikian, indeks bergerak dekat tertinggi baru sepanjang masa yang diraih Jumat lalu di tengah absennya data penting dari Indonesia hari ini. Namun, pasar akan disuguhkan data Keyakinan Konsumen Indonesia pada Selasa besok.
Indeks-indeks saham Indonesia berada di zona hijau. INFOBANK15 yang naik 0,48% menjadi salah satu indeks dengan kinerja mengesankan sejauh ini. Kenaikan tersebut di antaranya didorong oleh BBNI (+1,17%), ARTO (+0,97%), BRIS (0,86%), dan BTPS (+0,77%),
Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, mengunjungi kembali daerah terdampak bencana di Sumatera. Tindakan ini untuk penegasan bahwa pemerintah memprioritaskan penanganan bencana dan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat pemulihan keadaan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyebut bahwa transisi energi bukan sekedar wacana, tetapi menjadi pilar utama dalam strategi pembagunan jangka panjang Indonesia. Ini disampaikan beliau saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas soal kemajuan implementasi Just Energi Transition Partership (JETP) pada pekan lalu. Transisi ini dinilai sebagai penyangga untuk meraih pertumbuhan 8% di 2029. Sampai November 2025, negara menghimpun pendanaan $3,1 miliar melalui skema JETP. Tambahan $5,5 miliar masih dalam proses finalisasi negosiasi untuk proyek-proyek prioritas transisi energi, seperti diinformasikan dalam media sosial resmi Menteri.
Cadangan Devisa Indonesia pada November 2025 menunjukkan peningkatan menjadi $150,1 miliar dari $149,9 miliar sebelumnya, seperti diinformasikan oleh Bank Indonesia pada Jumat lalu. Cadangan ini setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Hasil ini juga menunjukkan cadangan devisa di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor.
Tidak ada data penting yang dirilis pada hari ini. Namun, para investor bisa bersiap menghadapi data Keyakinan Konsumen Indonesia bulan November yang akan dirlis pada Selasa besok pukul 03:00 GMT (10:00 WIB). Data ini diprakirakan naik ke 122 dari 121,2 sebelumnya di bulan Oktober 2025.
Emas Antam Merangkak Naik ke Rp2.409.000
Emas Antam untuk berat 1 gram dijual di harga Rp2.409.000 yang lebih tinggi Rp2.000 dari harga Jumat lalu di Rp2.407.000 seperti diinformasikan dalam situs Logam Mulia. Namun demikian, pergerakannnya tidak signifikan yang mencerminkan harga Emas dunia.
Harga Emas dunia (XAU/USD) masih berada di area $4.200 per troy ons sejak awal bulan Desember. Tidak ada data penggerak signifikan dari AS hari ini. Namun, para pedagang Emas sudah bersiap menghadapi keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu pekan ini.
Pendinginan di pasar tenaga kerja AS membuat para pedagang memprakirakan penurunan suku bunga, sebuah scenario yang dapat mendongkrak harga Emas. Namun demikian, para pedagang tampaknya menunggu hasil keputusan dan prospek suku bunga ke depan sebelum menempatkan posisi pada Emas.
Grafik Harian IHSG
Tertinggi baru sepanjang masa 8.689,09 yang diraih Jumat lalu sekaligus memperbarui higher high dari struktur higher highs dan higher lows. Sebuah struktur yang dibangun IHSG dari terendah 2025 di 5.882,60 hingga tertinggi sepanjang masa yang disebutkan. Struktur ini sebagai penanda bahwa indeks berada dalam tren naik.
Posisi Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang berada di bawah IHSG dan menghadap ke atas juga sebagai indikasi bahwa indeks sedang berada dalam tren naik. Indeks menunjukkan kenaikan yang stabil di atas average ini sejak pertengahan Juli 2025.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 67,50 mengindikasikan bahwa momentumnya masih bullish karena berada di atas level 50, level yang memisahkan antara momentum bullish dan bearish. Indikator ini menghadap ke atas dan menunjukkan masih ada ruang di sisi atas sebelum masuk ke zona jenuh beli.
Jika IHSG membalikkan kinerja merah hari ini, target sisi atas terdekat indeks adalah 8.689,09, tertinggi sepanjang masa yang diraih pada 5 Desember 2025. Penembusan dan penerimaan di atasnya akan mengekspos level-level angka bulat 8.700 dan 8.750.
Koreksi apa pun dalam IHSG akan membuat indeks menghadapi support teknis di 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), 8.000 (level angka bulat), dan 7.959,16 (terendah 27 Oktober 2025).
Indikator Ekonomi
Keyakinan Konsumen
Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia mencerminkan perubahan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi dibandingkan dengan satu bulan sebelumnya. Laporan tersebut mencakup Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) untuk menggambarkan gambaran akurat terkait sentimen konsumen di negara ini.
Baca lebih lanjutInformasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.