IHSG Berhenti Setelah Naik ke Area 8.317 Kemarin, Menantikan Pengumuman Tinjauan Ulang MSCI
|- IHSG dibuka dengan gap bawah, menantikan dorongan lebih lanjut ke depan.
- Perhatian investor tertuju pada pengumuman MSCI
- Emas Antam turun Rp26.000, menghapus kenaikan hari sebelumnya.
IHSG bergerak di 8.225,30 yang lebih rendah 0,20% dari penutupan hari kemarin namun lebih tinggi dari pembukaan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap bawah di 8.213,60 dan secara singkat turun ke terendah hari 8.181,90 untuk kemudian merayap naik ke tertinggi hari 8.240,31. Indeks ditutup merah kemarin setelah meraih tertinggi 8.317,07, semakin dekat untuk memulihkan seluruh penurunan Senin pekan lalu dengan tertinggi sepanjang masa 8.354,67 di depan. Perhatian pasar kini tertuju pada pengumuman terkait komposisi MSCI Indonesia Index pada hari ini.
Indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja beragam dalam satu jam pertama perdagangan. JII naik 0,18% yang didorong oleh KLBF (+5,71%), TLKM (+2,57%), ICBP (+2,06%), dan CPIN (+1,27%).
Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI), Purbaya Yudhi Sadewa, melakukan pertemuan dengan Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) untuk membahas cara memperkuat daya saing tekstil Indonesia di dalam dan luar negeri. Industri tekstil penting untuk perekonomian Indonesia karena berada dalam kategori padat karya yang bisa menampung banyak tenaga kerja. Menkeu Purbaya akan menindak tegas impor baju bekas ilegal yang dapat merusak industri tekstil dalam negeri. Dengan penindakan tegas itu, diharapkan pakaian dalam negeri kembali membanjiri pasar di Indonesia.
Menanggapi Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) S&P Global Indonesia Oktober 2025 yang naik ke 51,2, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyebut bahwa data ini menegaskan kelanjutan momentum ekspansi di sektor manufaktur untuk tiga bulan berturut-turut sejak Agustus. Tren konsisten ini menjadi pertanda bahwa ekonomi nasional di jalur pertumbuhan yang semakin kuat, seperti dilansir dari media sosial resmi kementerian.
Dalam kesempatan terpisah, kementerian melakukan Kick-Off Implementasi Perpres Nomor 94 Tahun 2025 tentang Layanan Digital Terpadu pada Komoditas Mineral dan Batubara (SIMBARA). Tindakan ini diharapkan menjadi tata kelola sektor mineral dan batubara yang transparan, akuntabel, dan terpadu antar kementerian dan lembaga.
Ke depan, para investor bersiap menghadapi data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk Kuartal 3 yang akan dirilis pada pukul 04:00 GMT (11:00 WIB). Pada basis tahunan, PDB diprakirakan 5,2% dibandingkan sebelumnya 5,12%.
Pengumuman MSCI di Depan Mata
Setelah itu, perhatian akan tertuju pada tinjauan ulang MSCI Indonesia Index yang akan dirilis setelah perdagangan sesi Amerika pada hari ini. Dalam tinjauan sebelumnya di bulan Agustus, ADRO keluar dari MSCI Indonesia Index. Namun demikian, dua saham yaitu DSSA (PT Dian Swastika Sentosa Tbk.) dan CUAN (PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk.) masuk ke dalam indeks tersebut.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,153% setelah kemarin ditutup merah -0,44%, mematahkan kenaikan berturut-turutnya dari terendah 2025 di 5,924% pada 16 Oktober.
Emas Antam Lanjutkan Penurunan
Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp2.260.000 hari ini yang turun Rp26.000 dari harga kemarin Rp2.286.000 seperti dicantum dalam situs Logam Mulia. Dengan demikian, Emas Antam mematahkan seluruh kenaikan-kenaikkan kecil hari-hari sebelumnya sekaligus melanjutkan kembali penurunan dari tertinggi sepanjang masa Rp2.487.000 yang dicapai pada 21 Oktober 2025.
Penurunan harga di atas mengekor harga Emas dunia (XAU/USD) yang kemarin menunjukkan penurunan 1,74% untuk ditutup di $3.931 per troy ons yang kesulitan untuk mempertahankan diri di atas level $4.000. Dalam jangka pendek, harga XAU/USD bergerak sideways, jeda sejenak setelah turun dari rekor tertinggi sepanjang masa.
Hari ini, para pedagang Emas akan memerhatikan beberapa data AS dari swasta, seperti Perubahan Ketenagakerjaan ADP, PMI Gabungan (Composite PMI) dan Jasa S&P Global, dan Permohonan Hipotek yang akan dirilis pada perdagangan sesi Amerika Utara. Data dari swasta menjadi lebih diperhatikan mengingat absennya rilis data dari pemerintah karena masih berlanjutnya penutupan pemerintah sejak bulan lalu dan belum ada tanda-tanda akan dibuka kembali sejauh ini karena kebuntuan di Senat.
Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis
IHSG terus merayap naik setelah sempat jatuh ke 7.959,16 pada 27 Oktober 2025. Dengan demikian, indeks semakin dekat dengan memulihkan penurunan besar hari tersebut. Aksi ini membuat indeks mempertahankan tren naik yang diindikasikan oleh posisinya di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang juga menunjukkan kemiringan ke atas.
Struktur higher highs dan higher lows masih belum memberikan kemajuan setelah IHSG membentuk higher high baru di 8.354,67, tertinggi sepanjang masa. Indeks berpotensi memperbarui higher high jika terus naik melampaui tertinggi tersebut dan sekaligus memperkuat tren naik.
Momentumnya juga masih terlihat bullish karena indikator Relative Strengh Index (RSI) 14-hari berada di 55,16, di atas level netral 50. Namun karena masih dekat level netral, indikator ini masih rentan untuk bisa bergerak ke arah mana pun.
Rintangan sisi atas terdekat yang perlu dihadapi IHSG adalah tertinggi sepanjang masa yang disebutkan di atas di 8.354,67. Penembusannya akan mengincar level-level angka bulat seperti 8.400 dan 8.450.
Sedangkan di sisi bawah, IHSG memiliki support yang bisa menjadi penopang saat terjadi penurunan di 8.000 (level angka bulat), 7.959,16 (terendah 27 Oktober 2025), dan 7.854,30 (terendah 7 Oktober 2025, higher low).
Indikator Ekonomi
PMI Manufaktur S&P Global
Indeks Manajer Pembelian (PMI) yang dirilis oleh S&P Global menangkap kondisi bisnis di sektor manufaktur. PMI manufaktur merupakan indikator penting dari kondisi bisnis dan kondisi perekonomian secara keseluruhan di Indonesia. Hasil di atas 50 merupakan sinyal bullish bagi Rupiah, sedangkan hasil di bawah 50 dianggap bearish.
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Sen Nov 03, 2025 00.30
Frekuensi: Bulanan
Aktual: 51.2
Konsensus: -
Sebelumnya: 50.4
Sumber: S&P Global
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.