Berita

Harga Emas Stabil saat Inflasi PDB Kuartal Pertama AS yang Tinggi Merusak Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed

  • Harga Emas mempertahankan kenaikan di atas $2.300 di tengah lebih tingginya Indeks Harga PDB AS kuartal pertama.
  • The Fed mungkin akan mempertahankan argumen suku bunga “lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama”.
  • Meredanya ketegangan di Timur Tengah telah meningkatkan permintaan aset-aset berisiko.

Harga Emas (XAU/USD) bertahan di atas support penting $2.300 di awal sesi New York Kamis ini. Dolar AS dan imbal hasil obligasi menguat setelah Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat melaporkan kenaikan signifikan dalam Indeks Harga Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama ke 3,1% dari sebelumnya 1,7%. Ini semakin memperdalam risiko Federal Reserve (The Fed) menunda penurunan suku bunga pada tahun ini. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama, kembali ke 106,00. Imbal Hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun melonjak ke 4,70%. Secara historis, imbal hasil yang lebih tinggi pada aset-aset berbunga meningkatkan biaya peluang dalam berinvestasi pada Emas.

Meskipun indeks harga yang secara persisten lebih tinggi telah memperdalam kekhawatiran terhadap suku bunga tetap tinggi, penurunan tajam dalam pertumbuhan PDB telah meningkatkan kekhawatiran terhadap prospek perekonomian AS. Perekonomian AS tumbuh jauh lebih lambat di 1,6% dari ekspektasi 2,5%. Pada kuartal terakhir 2023, perekonomian tumbuh kuat 3,4%.

Penurunan signifikan dalam tingkat pertumbuhan PDB kemungkinan tidak akan menghilangkan spekulasi bahwa The Fed akan meraih yang disebut soft landing, yaitu bank sentral mencapai stabilitas harga tanpa memicu resesi. Namun, ini mengindikasikan bahwa perekonomian kesulitan untuk menanggung konsekuensi dari suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih tinggi dan diprakirakan akan mengurangi kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian yang kuat.

Ke depannya, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) inti untuk bulan Maret, yang akan memandu pergerakan harga Emas selanjutnya. Perubahan signifikan pada indikator ekonomi yang disebutkan di atas kemungkinan akan memaksa para pedagang untuk menilai kembali ekspektasi terhadap penentuan waktu penurunan suku bunga The Fed. Saat ini, pasar keuangan mengantisipasi penurunan suku bunga pertama pada bulan September.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Bertahan Stabil Sementara Imbal Hasil AS Naik

  • Harga emas mempertahankan perdagangan di atas $2.300. Dolar AS menguat di tengah harapan The Fed akan mempertahankan kerangka suku bunga saat ini untuk jangka waktu yang lebih lama.
  • Minggu ini penuh dengan peristiwa yang volatil karena data inflasi PCE inti akan mengikuti data PDB kuartal pertama – pengukur inflasi yang disukai The Fed – untuk bulan Maret, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Inflasi PCE inti diprakirakan akan terus naik 0,3% dalam bulan pelaporan, dengan angka tahunan melemah ke 2,6% dari 2,8% yang tercatat di bulan Februari.
  • Data inflasi akan secara signifikan mempengaruhi prospek suku bunga The Fed menjelang pertemuan berikutnya pada tanggal 1 Mei. Dalam pertemuan kebijakan bulan Mei, The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50%.
  • Prospek Emas dalam jangka pendek masih belum pasti karena permintaan safe-haven melemah akibat berkurangnya kekhawatiran terhadap meluasnya konflik Timur Tengah. Selain itu, para pengambil kebijakan The Fed tidak melihat adanya urgensi penurunan suku bunga karena tekanan inflasi yang lebih tinggi dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.

Analisis Teknis: Harga Emas Bertujuan Mempertahankan Perdagangan di Atas $2.300

Harga Emas diperdagangkan di atas support angka bulat $2.300 menjelang data penting AS. Exponential Moving Average (EMA) 20 hari di $2.314 memberikan support bagi logam mulia ini, mengindikasikan prospek jangka pendek telah berubah menjadi volatil.

Pada sisi negatifnya, level terendah tiga minggu di dekat $2.265 dan level tertinggi 21 Maret di $2.223 akan menjadi zona support utama untuk harga Emas.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode turun di bawah 60,00, menunjukkan bahwa momentum bullish melemah. Namun, bias naik masih utuh hingga RSI bertahan di atas 40,00.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.