Berita

Harga Emas Turun karena Dolar AS Rebound Setelah Data Inflasi PCE Inti AS yang Panas

  • Harga Emas menghadapi tekanan jual dekat $2.350 karena Dolar AS rebound.
  • Data inflasi PCE inti AS yang lebih tinggi telah mendorong pemulihan Dolar AS.
  • Ekspektasi pasar terhadap penundaan penurunan suku bunga The Fed tetap kuat.

Harga Emas (XAU/USD) turun dari $2.350 di awal sesi New York Jumat ini karena data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) inti tahunan Amerika Serikat untuk bulan Maret tetap di atas estimasi. Data inflasi tahunan naik lebih tinggi yaitu 2,7% dari prakiraan 2,6% namun melambat dari 2,8% yang tercatat di Februari.

Angka yang lebih tinggi dari prakiraan diprakirakan akan melemahkan daya tarik Emas karena akan meringankan harapan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan September. Data inflasi bulanan tumbuh sesuai dengan ekspektasi dan sebelumnya 0,3%. Skenario ini menjadi pertanda baik bagi imbal hasil obligasi dan Dolar AS.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun sedikit turun ke 4,69% namun masih dekat tertinggi lima bulan. Imbal hasil tetap kuat karena terhentinya kemajuan inflasi untuk turun ke target 2% akan memperkuat prospek bagi The Fed untuk menunda penurunan suku bunga ke akhir tahun ini.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, rebound ke 105,80 setelah data inflasi yang lebih tinggi dari prakiran. Dolar AS melemah pada hari Kamis setelah lemahnya pertumbuhan PDB AS pada kuartal pertama menimbulkan keraguan atas kemampuan perekonomian untuk mempertahankan kekuatannya di kuartal-kuartal mendatang.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Turun sementara Dolar AS Rebound

  • Harga Emas kesulitan untuk bertahan di dekat $2.350 karena rebound Dolar AS setelah data Inflasi PCE inti AS yang lebih panas dari prakiraan untuk bulan Maret.
  • Sebelumnya, Dolar AS menderita karena tingkat pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lemah dari prakiraan pada kuartal pertama. Perekonomian AS tumbuh pada laju tahunan 1,6%, lebih rendah dari konsensus 2,5% dan sebelumnya 3,4%. Ini menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek perekonomian AS.
  • Secara umum, penurunan tajam pada pertumbuhan PDB dapat disebabkan oleh satu atau beberapa faktor seperti lemahnya belanja rumah tangga, stimulus moneter yang terbatas, atau berkurangnya belanja pemerintah. Secara teori, pertumbuhan PDB yang lebih lemah dari perkiraan seharusnya mendorong ekspektasi Federal Reserve (The Fed) untuk membatalkan sikap kebijakan moneter ketatnya, yang telah dipertahankan sejak stimulus yang kuat akibat pandemi Covid-19 mendorong tekanan inflasi ke level tertinggi dalam sejarah.
  • Para pedagang terus mengurangi spekulasi penurunan suku bunga The Fed karena data Indeks Harga PDB yang lebih tinggi, yang merupakan indikator inflasi yang tertinggal. Ukuran inflasi naik ke 3,1% dari angka sebelumnya 1,7%. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan bahwa terdapat 59% kemungkinan penurunan suku bunga di bulan September, turun dari 69% yang tercatat seminggu yang lalu.
  • Sementara itu, para investor mengalihkan fokus pada data Indeks Harga PCE inti AS untuk bulan Maret, yang dapat memberikan lebih banyak isyarat terkait kapan The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga. Data inflasi yang mendasari juga akan mempengaruhi prospek suku bunga The Fed menjelang pertemuan kebijakan moneter pada 1 Mei, di mana bank sentral AS secara luas diantisipasi untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50%.

Analisis Teknis: Harga Emas Menghadapi Tekanan Jual Dekat $2.350

Harga Emas rebound setelah menemukan minat beli di dekat Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di sekitar $2.315. Daya tarik jangka pendek hingga jangka panjang tetap kuat karena Exponential Moving Average (EMA) untuk jangka pendek hingga jangka panjang miring ke atas.

Pada sisi negatifnya, level terendah tiga minggu di dekat $2.265 dan level tertinggi 21 Maret di $2.223 akan menjadi zona support utama untuk harga Emas.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode turun di bawah 60,00, menunjukkan bahwa momentum bullish telah berakhir setidaknya untuk saat ini. Namun, bias naik jangka panjang masih utuh selama RSI bertahan di atas 40,00.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.