EUR/JPY Stabil saat Stabilitas ECB Mengimbangi Kekuatan Safe-Haven Yen

• EUR/JPY tetap dekat 184,70, hampir tidak berubah, saat investor mencerna pesan-pesan bank sentral terbaru.
• Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mempertahankan nada yang menenangkan, mengarah ke kebijakan moneter yang stabil untuk periode yang lama.
• Yen Jepang mempertahankan bias bullish berkat status safe-haven dan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut di Jepang.

EUR/JPY diperdagangkan di sekitar 184,70 pada hari Senin pada saat berita ini ditulis, menunjukkan sedikit perubahan pada hari ini, dalam lingkungan yang dibentuk oleh sinyal-sinyal yang berbeda dari Zona Euro dan Jepang. Para investor tetap berhati-hati, terjebak antara stabilitas kerangka moneter Eropa dan ketidakpastian geopolitik serta fiskal yang terus mendukung permintaan Yen Jepang (JPY).

Di sisi Eropa, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) telah mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya di 2,0% sejak bulan Juni. Pada pertemuan minggu lalu, bank sentral mengonfirmasi jeda kebijakan yang disertai dengan revisi lebih tinggi pada proyeksi pertumbuhan dan inflasinya. Presiden ECB, Christine Lagarde, mengatakan bahwa kebijakan moneter berada dalam "posisi yang baik" dan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tidak berubah untuk periode yang lama. Proyeksi baru menunjukkan inflasi tetap di bawah 2% selama dua tahun ke depan sebelum kembali ke target pada tahun 2028, memperkuat ekspektasi status quo bertahan lama.

Pesan ini juga disampaikan oleh beberapa pejabat Bank Sentral Eropa. Peter Kažimír, Gubernur National Bank of Slovakia, mengatakan sebelumnya pada hari ini bahwa risiko-risiko pada prospek ekonomi kini lebih seimbang, meskipun tetap berhati-hati pada prospek pertumbuhan jangka panjang yang cukup lesu. Sementara itu, Gediminas Simkus, anggota Dewan Pengatur dan Gubernur Bank of Lithuania, mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di Zona Euro telah membaik tetapi tetap lambat, dengan inflasi diprakirakan tetap dekat dengan target 2% dalam jangka menengah.

Pada saat yang sama, Yen Jepang terus mendapatkan keuntungan dari faktor-faktor pendukung tertentu. Mata uang ini mempertahankan daya tarik safe-haven di tengah ketegangan geopolitik yang persisten dan kekhawatiran pada kondisi fiskal global. Komentar dari Atsushi Mimura, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Internasional, telah membangkitkan spekulasi tentang kemungkinan intervensi resmi pada sesuatu yang dianggap sebagai pergerakan berlebihan di pasar valuta asing, membantu membatasi tekanan ke bawah pada JPY.

Di sisi kebijakan moneter, Bank of Japan (BoJ) baru-baru ini menaikkan suku bunga kebijakannya menjadi 0,75%, level tertinggi dalam beberapa dekade, sambil tetap membuka kemungkinan pengetatan lebih lanjut jika aktivitas ekonomi dan inflasi berkembang sesuai dengan proyeksi. Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, tetap sengaja tidak jelas tentang penentuan waktu dan laju kenaikan suku bunga di masa depan, menekankan bahwa keputusan akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi, harga, dan keuangan. Menurut analisis dari ING, kenaikan suku bunga lebih lanjut diprakirakan terjadi, tetapi tidak dalam waktu dekat, dengan potensi lini masa diperpanjang hingga 2026.

Dalam latar belakang ini, EUR/JPY kesulitan untuk menemukan arah yang jelas. Stabilitas yang ditunjukkan oleh kebijakan moneter Eropa membatasi katalis-katalis kenaikan untuk Euro (EUR), sementara Yen Jepang tetap didukung oleh ekspektasi pengetatan bertahap di Jepang dan lingkungan global yang tidak pasti.