Emas Dunia Stabil, Emas Batangan Antam Naik di Tengah Ketidakpastian Global, Fokus Pasar Bergeser ke BI
|- Emas global stabil di USD 3.356, dengan peluang breakout jika resistance USD 3.435 tertembus.
- Harga emas Antam naik ke Rp 1.924.000/gram, didukung pelemahan Rupiah dan ketegangan dagang.
- BI diprakirakan pangkas suku bunga 25 bp pada 16 Juli, berpotensi dorong emas tapi tekan Rupiah.
Harga emas dunia saat ini berada dalam fase konsolidasi sehat di sekitar USD 3.356 per ons, dengan resistance teknis tetap kuat di kisaran USD 3.435. Stabilitas ini merefleksikan kehati-hatian investor dalam membaca arah kebijakan suku bunga global, termasuk dari Federal Reserve, di tengah meningkatnya ketegangan dagang dan geopolitik global. Rencana tarif 30% terhadap UE dan Meksiko oleh Presiden Trump menambah lapisan ketidakpastian baru, mendukung permintaan emas sebagai aset lindung nilai.
Di pasar domestik, dampaknya tercermin dalam harga emas batangan Antam yang tetap tinggi, mencapai Rp 1.924.000 per gram (sebelum pajak), naik Rp 5.000 dari harga sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai tetap kuat, terutama karena Rupiah kembali melemah ke Rp 16.259 per USD, mencatat depresiasi harian sebesar 0,18%.
Grafik Harga Emas Antam per Gram | Sumber: Logam Mulia
Namun sorotan utama saat ini mengarah ke Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 Juli, di mana pasar memprakirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. Jika dikonfirmasi, ini adalah kelanjutan dari siklus pelonggaran yang sempat tertunda dua bulan terakhir. Langkah ini dipandang sebagai respons terhadap ketidakpastian global yang masih tinggi dan potensi perlambatan ekonomi akibat tekanan eksternal.
Kebijakan ini berpotensi memberikan stimulus tambahan bagi sektor riil, tetapi dalam jangka pendek dapat meningkatkan tekanan pada Rupiah, terutama jika terjadi divergensi arah kebijakan dengan The Fed. Tekanan terhadap nilai tukar juga dapat memperkuat daya tarik emas domestik, baik sebagai instrumen lindung nilai maupun aset investasi alternatif.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat naik tipis 0,7% ke Rp 3.010, mencerminkan respons positif terhadap stabilitas harga emas dan potensi penurunan biaya modal domestik pasca-pelonggaran suku bunga. Namun, pergerakan masih terbatas karena investor cenderung menunggu kepastian arah kebijakan BI dan data inflasi dari AS.
Grafik Harian Emas
Harga emas (XAU/USD) saat ini terlihat masih dalam fase konsolidasi horizontal dengan rentang pergerakan yang relatif ketat sejak pertengahan April hingga pertengahan Juli. Candle harian menunjukkan mulai munculnya tekanan beli, meskipun belum cukup kuat untuk menghasilkan breakout yang signifikan.
Secara teknis resistance terdekat berada di level USD 3.435, sementara support minor berada di USD 3.305, berdekatan dengan Exponential Moving Average (EMA) 50, dan support kuat berada di kisaran USD 3.175-3.200. Tren jangka menengah tetap bullish karena harga terus bergerak di atas EMA 50 dan 200, meskipun momentum jangka pendek masih terbatas. Indikator Relative Strength Index (RSI) (14) saat ini berada di level 54,03, terlihat dalam kondisi netral, namun kenaikan bertahap pada RSI menunjukkan adanya pemulihan momentum ke arah atas.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.