fxs_header_sponsor_anchor

Berita

Emas Antam Menguat Pasca Keputusan Suku Bunga The Fed dan Kebijakan Bea Keluar Baru

  • Emas Antam naik ke Rp2.431.000/gram, didukung pelemahan dolar pasca pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bp.
  • Struktur teknis global masih konsolidatif, dengan emas spot bertahan di USD 4.205-4.215 sambil menanti katalis baru.
  • Kebijakan bea keluar 7,5%-15% mulai 23 Desember berpotensi menjaga harga emas lokal tetap tinggi karena pasokan lebih mengalir ke pasar domestik.

Harga emas Antam menguat pada perdagangan Kamis dengan harga terakhir di Rp2.431.000 per gram, naik Rp15.000 dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan respons positif terhadap keputusan The Fed yang memangkas suku bunga 25 bp, sehingga menekan imbal hasil dolar dan kembali meningkatkan minat pada aset lindung nilai. Meski harga spot global bergerak fluktuatif, tren emas Antam tetap stabil mengarah naik dalam beberapa pekan terakhir sejalan dengan meredanya tekanan dolar AS.

Dalam enam bulan terakhir, pola kenaikan emas Antam masih terjaga. Harga sempat mencapai puncak Rp2.487.000 pada 21 Oktober sebelum terkoreksi dan kembali stabil di kisaran Rp2.420.000-Rp2.440.000. Lingkungan global yang lebih akomodatif – baik melalui kebijakan The Fed maupun ekspektasi penurunan inflasi AS – mendorong peluang emas untuk mempertahankan momentum positif menuju akhir tahun. Jika dolar global melanjutkan pelemahannya, ruang kenaikan bagi emas Antam tetap terbuka meski potensi konsolidasi jangka pendek perlu diperhatikan.

Emas global sendiri sempat melonjak dari USD 4.194 ke USD 4.238 setelah pengumuman The Fed, sebelum kembali terkoreksi dan bertahan di sekitar USD 4.210. Pergerakan ini merefleksikan pasar yang menilai ulang arah kebijakan moneter AS di tengah volatilitas rendah pasca The Fed.

The Fed Terus Pangkas Suku Bunga, Komite Terbelah sementara Prospek Ekonomi AS Semakin Stabil

Di sisi kebijakan, The Fed memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut, membawa FFTR ke 3,50-3,75%. Namun perhatian pasar lebih tertuju pada dinamika internal komite: voting 9-3 menunjukkan perbedaan sikap cukup lebar – Miran mendorong pemangkasan 50 bp, sementara Goolsbee dan Schmid tidak mendukung pemangkasan. Dot plot terbaru tetap menunjukkan jalur suku bunga yang stabil: 3,4% pada 2026, kemudian turun bertahap ke 3,1% pada 2027-2028, konsisten dengan proyeksi September.

Prospek ekonomi AS juga diperbarui. The Fed kini memprakirakan PDB tumbuh 1,7% tahun ini dan 2,3% pada 2026. Tingkat pengangguran diproyeksikan berada di 4,5% pada 2025 dan 4,4% pada 2026. Inflasi PCE direvisi lebih rendah di 2,9% pada akhir tahun, 2,4% pada 2026, dan 2,1% pada 2027 – menandakan keyakinan bahwa proses disinflasi AS tetap berlanjut.

Indonesia Terapkan Bea Keluar Emas 7,5%-15%, Dorong Harga Emas Lokal Tetap Tinggi

Dari dalam negeri, Indonesia resmi menetapkan bea keluar baru untuk ekspor emas mulai 23 Desember melalui PMK 80/2025, dengan tarif progresif 7,5%-15% bergantung pada jenis emas dan harga referensi. Tarif 7,5%-12,5% berlaku ketika harga referensi berada di USD 2.800-3.200, sementara harga di atas USD 3.200 dikenai bea 10%-15%. Tarif terendah berlaku untuk emas batangan cetak, sedangkan dore dikenakan tarif tertinggi. Kebijakan yang mulai efektif 14 hari setelah diundangkan pada 9 Desember ini diprakirakan menambah penerimaan negara hingga USD 180 juta pada 2026, sekaligus mengoptimalkan pendapatan ekspor dari komoditas emas resmi.

Secara keseluruhan, struktur bea keluar tersebut berpotensi menjaga harga emas lokal – terutama emas Antam – tetap tinggi dan lebih kuat dibanding harga internasional, mengingat meningkatnya biaya ekspor mendorong pasokan mengalir ke pasar domestik. Ditambah pelemahan dolar pasca The Fed serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS lebih lanjut, kebijakan ini memberikan dukungan struktural bagi tren kenaikan emas lokal menjelang akhir tahun.

Konsolidasi Emas Berlanjut, Momentum Mulai Terkompresi

Grafik 4 Jam Emas (XAU/USD), 11 Desember 2025


Dari sudut pandang teknis, pergerakan emas pada hari Kamis memperlihatkan kelanjutan fase konsolidasi yang terbentuk sejak awal pekan. Setelah bertahan di atas 4.200 dan membentuk pola sideways, harga kini kembali bergerak di area 4.205-4.215, menandakan pasar masih dalam mode penyeimbangan setelah gagal mempertahankan tekanan naik pasca keputusan The Fed.

Uji ulang terhadap resistance pendek di 4.235-4.245 juga tidak menghasilkan dorongan lanjutan; emas justru kembali tertekan meski struktur higher-low jangka menengah tetap terjaga. Relative Strength Index (RSI) yang bertahan di area netral turut menunjukkan momentum yang masih terkompresi, sejalan dengan sikap pasar yang berhati-hati setelah sinyal dovish The Fed.

Pada sisi bawah, level 4.201 (Fibonacci Retracement 23,6%) masih menjadi penahan terdekat, dengan support lanjutan di 4.162 serta 4.131-4.100 yang menopang struktur bullish jangka menengah. Selama zona ini bertahan, bias emas tetap netral-bullish. Breakout meyakinkan di atas 4.260 berpotensi membuka ruang kenaikan menuju 4.280-4.300, sedangkan pelemahan di bawah 4.200 dapat memicu pengujian ulang area penting 4.162-4.100.

Pertanyaan Umum Seputar The Fed

Kebijakan moneter di AS dibentuk oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed memiliki dua mandat: mencapai stabilitas harga dan mendorong lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menyesuaikan suku bunga. Ketika harga naik terlalu cepat dan inflasi berada di atas target The Fed sebesar 2%, Bank sentral ini menaikkan suku bunga, meningkatkan biaya pinjaman di seluruh perekonomian. Hal ini menghasilkan Dolar AS (USD) yang lebih kuat karena menjadikan AS tempat yang lebih menarik bagi para investor internasional untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun di bawah 2% atau Tingkat Pengangguran terlalu tinggi, The Fed dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman, yang membebani Greenback.

Federal Reserve (The Fed) mengadakan delapan pertemuan kebijakan setahun, di mana Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) menilai kondisi ekonomi dan membuat keputusan kebijakan moneter. FOMC dihadiri oleh dua belas pejabat The Fed – tujuh anggota Dewan Gubernur, presiden Federal Reserve Bank of New York, dan empat dari sebelas presiden Reserve Bank regional yang tersisa, yang menjabat selama satu tahun secara bergilir.

Dalam situasi ekstrem, Federal Reserve dapat menggunakan kebijakan yang disebut Pelonggaran Kuantitatif (QE). QE adalah proses yang dilakukan The Fed untuk meningkatkan aliran kredit secara substansial dalam sistem keuangan yang macet. Ini adalah langkah kebijakan non-standar yang digunakan selama krisis atau ketika inflasi sangat rendah. Ini adalah senjata pilihan The Fed selama Krisis Keuangan Besar pada tahun 2008. Hal ini melibatkan The Fed yang mencetak lebih banyak Dolar dan menggunakannya untuk membeli obligasi berperingkat tinggi dari lembaga keuangan. QE biasanya melemahkan Dolar AS.

Pengetatan kuantitatif (QT) adalah proses kebalikan dari QE, di mana Federal Reserve berhenti membeli obligasi dari lembaga keuangan dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang dimilikinya yang jatuh tempo, untuk membeli obligasi baru. Hal ini biasanya berdampak positif terhadap nilai Dolar AS.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.