BBRI Terjun Lebih dari 3% di Area 3.820, Mengabaikan Peringkatnya dalam Forbes 2000
|- BBRI merah untuk tiga hari berturut-turut, turun lebih jauh dari 4.000.
- Bank Rakyat Indonesia masuk ke dalam daftar Forbes 2000, diikuti bank-bank besar Indonesia lainnya.
- BI mempertahankan suku bunga, namun mengisyaratkan mencari ruang untuk menurunkan suku bunga di depan.
BBRI diperdagangkan di 3.820 yang turun 3,05% pada saat berita ini ditulis. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. membuka hari Kamis di 3.900 dan sempat naik untuk mencatatkan tertinggi hari di 3.920 dalam satu jam pertama. Namun kemudian saham ini memangkas kenaikan tersebut dan turun di awal sesi kedua ke terendah hari 3.820. BBRI melanjutkan penurunan dari 4.450, tertinggi 2025 yang dicatatkan pada 28 Mei di tengah sentimen risk off di pasar meskipun BRI masuk ke dalam peringkat Forbes' Global 2000.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berada di peringkat 349 dalam Forbes' Global 2000. Dikutip dalam situs Forbes, mereka menilai perusahaan publik yang bisa masuk ke dalam daftar ini menggunakan empat pengukur yaitu penjualan, profit, aset, dan nilai pasar. Forbes melihat bahwa bank ini memiliki aset sebanyak $123,83 miliar dengan nilai pasar $33,48 miliar. Bank Mandiri, BCA, dan BNI juga masuk ke dalam daftar ini, meskipun posisinya di bawah BRI.
Penurunan BBRI menyusul keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) kemarin. BI, setelah menyelesaikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama dua hari, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,50%, suku bunga deposit facility di 4,75%, dan suku bunga lending facility di 6,25%. Keputusan ini dibuat karena prakiraan inflasi 2025 dan 2026 masih dalam sasaran 2,5%±1%, stabilnya Rupiah sesuai dengan fundamental di tengah tingginya ketidakpastian global, dan tetap perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, bank terus mencari ruang untuk menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di tengah tidak adanya aksi korporasi, faktor-faktor dari luar dan aksi jual-beli antar investor menjadi pendorong pergerakan BBRI ke depan. Pada hari Jumat, para investor perbankan akan disuguhkan data Pasokan Uang Beredar M2 tahun-ke-tahun Indonesia untuk bulan Mei. Pada bulan sebelumnya, data ini menunjukkan kenaikan 5,2%.
Grafik Harian BBRI – Analisis Teknis
BBRI berada dalam tren menurun karena berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 4.360. Tren menurun ini diperkuat setelah BBRI gagal melanjutkan penembusan di atas average pada akhir Mei 2025 dan berbalik turun. Tren menurun ini dimulai saat BBRI mencapai tertinggi sepanjang masa 6.450 yang ditorehkan pada 13 Maret 2024.
Jika BBRI terus turun, saham ini bisa menghadapi support di 3.570 (terendah 21 April 2025), 3.450 (terendah 8 April 2025), dan 3.360 (terendah 2025 yang diraih pada 28 Februari, level itu juga merupakan level terendah sejak 6 November 2020. Penembusan level tersebut akan mengekspos saham ini ke level-level akhir September-Oktober 2020.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari di 36,23 mendukung penurunan hari ini karena indikator ini di bawah level netral 50, menghadap ke bawah dan masih jauh dari level-level jenuh beli.
Namun jika ada tekanan beli yang kuat, BBRI bisa berbalik dan menargetkan resistance terdekat di 4.000 (level psikologis, level angka bulat) dan 4.360 (SMA 200-hari). Di atasnya, saham ini bisa mencoba untuk menorehkan tertinggi baru 2025 di atas 4.450.
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Rab Jun 18, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Aktual: 5.5%
Konsensus: 5.5%
Sebelumnya: 5.5%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.