BBNI Naik Lebih dari 3% ke 4.390 di Tengah Berlangsungnya RUPS Luar Biasa
|- BBNI menuju mematahkan tiga penutupan merah berturut-turut sebelumnya.
- Perseroan memulai RUPS Luar Biasa pada hari ini.
- Keputusan suku bunga BI menjadi peristiwa penting untuk sector perbankan pekan ini.
BBNI diperdagangkan di 4.390 yang lebih tinggi 3,54% dari penutupan Jumat lalu pada saat berita ini ditulis. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. membuka minggu baru dengan gap atas kecil di 4.270 dan sesaat turun ke terendah hari 4.230 dalam satu jam pertama perdagangan. Penurunan tersebut tidak berlangsung lama karena saham ini berbalik naik ke tertinggi hari 4.390 di hari di mana perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang (RUPS) Luar Biasa.
Menurut keterbukaan informasi yang diumumkan sebelumnya. RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada hari Senin, 15 Desember 2025 pukul 07:00 GMT (14:00 WIB) di Jakarta. Recording date investor yang berhak hadir adalah 20 November 2025.
Perincian empat agenda dalam RUPS Luar Biasa ini adalah, perubahan anggaran dasar perseroan; pendelegasian kewenangan persetujuan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2026; persetujuan hasil pengkinian dokumen rencana aksi pemulihan PT Bank Negara Indonesia Tbk. tahun 2025/2026; dan pengukuhan pemberhentian anggota dewan komisaris.
Peristiwa penting lainnya untuk BBNI dan sektor perbankan pada umumnya adalah keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu, 17 Desember 2025. BI telah mempertahankan BI-Rate di 4,75% untuk tiga pertemuan berturut-turut sejak September 2025 hingga November 2025.
Grafik Harian BBNI
Secara teknis BBNI mempertahankan tren bullish karena bertahan di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari. Namun dalam jangka lebih pendek, saham ini bergerak dalam kisaran sideways sejak akhir bulan Oktober 2025. Pergerakan seperti ini mengindikasikan bahwa penawaran dan permintaan seimbang. Para investor menantikan katalis yang signifikan untuk menembus salah satu sisi kisaran untuk menentukan arah selanjutnya.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 56,00 yang bangkit dari di bawah level netral 50. Level ini mengindikasikan bahwa momentumnya berubah bullish pada hari ini.
Dalam kasus momentum bullish tetap persisten, BBNI akan menghadapi resistance terdekat di 4.560 (tertinggi 19 November 2025), 4.880 (tertinggi 2025 yang dicapai pada 31 Januari), dan 5.175 (tertinggi 11 Desember 2024).
Namun jika BBNI menembus sisi bawah kisaran, hal tersebut akan mengekspos support teknis di 4.020 (terendah 9 September 2025), 3.720 (terendah 15 Oktober 2025), dan 3.610 (terendah 2025 yang ditorehkan pada 8 April).
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Des 17, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 4.5%
Sebelumnya: 4.75%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.