AUD/USD Stabil seiring Pergeseran Prospek RBA, Mendekatnya Keputusan The Fed

• AUD/USD stabil di sekitar 0,6640 pada hari Senin setelah empat hari berturut-turut mengalami kenaikan.
• Ekspektasi terhadap RBA yang kurang dovish terus mendukung Dolar Australia.
• Dolar AS tetap lemah menjelang keputusan Federal Reserve pada hari Rabu.

AUD/USD diperdagangkan stabil di sekitar 0,6640 pada saat berita ini ditulis pada hari Senin, setelah rally selama empat hari yang mendorong pasangan mata uang ini ke level tertinggi dua bulan. Konsolidasi ini terjadi saat para investor menjadi hati-hati menjelang keputusan Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa dan pengumuman Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu.

Dolar Australia (AUD) mempertahankan nada bullish, didukung oleh pergeseran tajam dalam ekspektasi pasar. Para pedagang tidak lagi memprakirakan penurunan suku bunga tambahan dari RBA. Sebaliknya, bank mungkin mengisyaratkan bahwa mereka telah selesai melonggarkan kebijakan moneternya untuk saat ini, mengingat tekanan inflasi yang persisten. Pada kuartal ketiga, Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 3,2% YoY, naik dari 2,1% pada kuartal kedua, mengonfirmasi bahwa inflasi tetap membandel.

Ekspektasi secara tegas sejalan dengan RBA yang mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah di 3,6%, tetapi penggerak utama bagi Aussie akan menjadi panduan kebijakan moneternya. Pasar tidak lagi melihat kemungkinan pengurangan Official Cash Rate (OCR) dalam waktu dekat, dan beberapa kini memprakirakan kenaikan suku bunga paling cepat pada tahun 2026, didorong oleh pengeluaran rumah tangga yang kuat meningkat 1,3% pada bulan Oktober dibandingkan 0,3% pada bulan September.

Namun, Commerzbank mencatat bahwa "meskipun ada cetakan inflasi yang lebih tinggi dari yang diprakirakan pada bulan November, RBA tidak mungkin mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi", yang dapat mengecewakan sebagian dari para pembeli AUD dan merugikan Dolar Australia.

Dukungan tambahan untuk Dolar Australia datang dari Tiongkok. Biro Statistik Nasional Tiongkok melaporkan surplus perdagangan yang jauh lebih besar dari yang diprakirakan untuk bulan November, meningkat menjadi $111,68 miliar, didorong oleh rebound tajam dalam ekspor (5,7% dalam istilah Yuan Tiongkok setelah penurunan 0,8% pada bulan Oktober). Karena Australia sangat bergantung pada permintaan Tiongkok untuk ekspornya, angka perdagangan yang optimis ini memperkuat permintaan AUD yang mendasarinya.

Di Amerika Serikat (AS), Dolar AS (USD) tetap berada di bawah tekanan menjelang keputusan The Fed. Pasar memberikan peluang 87% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut alat CME FedWatch, yang akan membawa rentang target menjadi 3,50%-3,75%, seiring dengan bukti pendinginan pasar tenaga kerja terus terakumulasi. Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan dekat level terendah lima minggu di sekitar 98,90 pada saat berita ini ditulis, mencerminkan kehati-hatian investor.

Komentar terbaru dari pejabat The Fed, termasuk John Williams, menekankan melemahnya permintaan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, memperkuat ekspektasi untuk pelonggaran lebih lanjut. Namun, nada yang mungkin lebih hawkish dari Jerome Powell, dikombinasikan dengan komite yang tidak biasa terpecah, dapat membatasi kerugian USD jika The Fed mengisyaratkan kehati-hatian yang meningkat tentang laju pemotongan suku bunga pada awal 2026.