Berita

AUD/JPY Anjlok di Bawah 92,50 karena Protes Anti Karantina Covid di Tiongkok Meningkat

  • AUD/JPY telah jatuh seperti rumah kartu ke dekat 92,50 karena protes terhadap pembatasan COVID-19 di Tiongkok memburuk.
  • Masyarakat di Tiongkok menuntut demokrasi daripada kediktatoran.
  • Penurunan pertumbuhan Penjualan Ritel Australia telah bergabung dengan protes sipil Tiongkok dalam memalu Dolar Australia.

Pasangan AUD/JPY telah menyaksikan aksi jual yang intens oleh para pelaku pasar karena protes rumah tangga di Tiongkok terhadap pembatasan COVID-19 yang diberlakukan oleh otoritas Tiongkok telah meningkat. Barometer risiko ini telah jatuh seperti rumah kartu ke dekat 92,50 setelah pembukaan celah turun ke dekat 93,60.

Masyarakat dalam keadaan marah dan frustrasi telah keluar ke jalan karena pemerintah Tiongkok terpaksa membatalkan langkah-langkah karantina untuk menahan penyebaran virus Korona. Perekonomian mencatat jumlah kasus COVID-19 tertinggi pada 26 November sekitar 40.000. Masyarakat umum mengibarkan bendera merah untuk pemerintah, meneriakkan slogan 'Xi Jinping turun' dan menuntut demokrasi melawan kediktatoran.

Meningkatnya kekhawatiran akan risiko sipil menimbulkan ketidakpastian bagi proyeksi ekonomi. Ekonomi Tiongkok sudah menghadapi pertumbuhan ekonomi yang berisiko dan sekarang protes sipil akan memperburuk situasi lebih lanjut. Hal ini telah memicu profil risk-off di pasar global. Perlu dicatat bahwa Australia adalah mitra dagang utama Tiongkok dan prospek ekonomi Tiongkok yang lebih lemah dapat berdampak signifikan pada Dolar Australia.

Sementara itu, penurunan pertumbuhan data penjualan ritel Australia juga telah melemahkan Dolar Australia. Data ekonomi mendarat di wilayah negatif pada 0,2% versus konsensus pertumbuhan 0,4% dan rilis sebelumnya sebesar 0,6%. Perlambatan permintaan ritel dapat menghibur para pengambil kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) karena dapat mendinginkan tekanan inflasi ke depan.

Ke depan, data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Australia akan tetap menjadi fokus. Data ekonomi terlihat lebih tinggi pada 7,5% versus rilis sebelumnya sebesar 7,3%. Ini mungkin memaksa ketua RBA Philip Lowe untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk beralih ke struktur kenaikan suku bunga yang lebih rendah.

Di sisi yen Jepang, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada hari Senin, "Sangat penting bagi pemerintah dan Bank of Japan (BOJ) untuk berkolaborasi secara erat dan merespons secara fleksibel untuk mencapai inflasi jangka panjang yang stabil." Tekanan inflasi di Tokyo telah menunjukkan kekuatan setelah berbulan-bulan pelemahan Yen dan peningkatan biaya energi, seperti yang dilansir oelh Bloomberg. Indeks Harga Konsumen (IHK) utama di Tokyo meningkat ke 3,8% versus konsensus 3,6%. Sementara IHK inti melonjak ke 2,5% melawan proyeksi 2,1%.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.