ADHI Mencatatkan Tertinggi Hari 252, Perseroan Raih Kontrak Baru Rp14 Triliun hingga November 2025
|- ADHI dalam upaya untuk ditutup positif untuk dua hari berturut-turut.
- Perseroan meraih kontrak baru Rp14 triliun hingga November 2025, didominasi oleh proyek-proyek dari pemerintah.
- Saham ini masih naik dan turun di sekitar average 200-hari, trennya masih belum tegas.
ADHI diperdagangkan di 248 yang naik 2,48% dari penutupan hari kemarin pada saat berita ini ditulis. Saham PT Adhi Karya Tbk. dibuka dengan gap atas di 244 untuk kemudian mencatatkan tertinggi dan terendah hari masing-masing di 252 dan 242 dalam satu jam pertama perdagangan. Setelah itu, saham ini bergerak naik dan turun di antara level-level tersebut sepanjang hari. ADHI berpotensi menutup hari naik untuk dua hari berturut-turut jika bertahan di level-level saat ini.
Pergerakan positif ini terjadi setelah perseroan dalam keterbukaan informasi mengunkapkan bahwa perseroan mendapatkan kontrak baru senilai Rp14 triliun hingga November 2025.
Perincian dari kontrak tersebut adalah proyek Gedung 65%, Infrastruktur 20%, EPC (Engineering, Procurement, Construktion) 5%, dan lainnya 10%. Berdasarkan sumber pendanaan, yang terbesar adalah dari pemerintah yaitu 74%, BUMN/D yaitu 19%, dan sisanya 7% dari sektor swasta.
Perseroan mengklaim bahwa perolehan kontrak baru ini nilainya hampir dua kali lipat dari Oktober lalu yang mencapai Rp7,8 triliun. Menurut perseoan, peningkatan berasal dari proyek-proyek pemerintah, seperti salah satunya pembangunan Gedung dan Kawasan Lembaga legislatif dan yudikatif di Ibu Kota Nusantara, Sekolah Rakyat Tahap II Provinsi Jawa Tengah, dll.
Namun demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan proyek-proyek tersebut akan mulai dikerjakan oleh perseroan.
Grafik Harian ADHI – Analisis Teknis
Secara teknis tren jangka panjang ADHI adalah sideways karena bergerak tepat di Simple Moving Average (SMA) 200-hari. Namun demikian, saham ini masih naik dan turun di sekitar average tersebut. Sehingga, perlu menunggu sebelum dapat menentukan arah yang lebih jelas.
Relative Strength Index (RSI) 14 hari berada di 41,88. Meskipun indikator ini mengindikasikan momentumnya bearish karena berada di bawah level netral 50, RSI sedang bangkit dari level-level jenuh jual. Perlu dilihat apakah indikator ini terus naik atau tetap bertahan di area saat ini ke depan.
Dalam kasus ADHI berhasil menembus dengan tegas SMA 200-hari yang saat ini berada di 248, saham ini kemudian bisa berhadapan dengan resistance di 282 (tertinggi 22 Oktober 2025), 308 (tertinggi 18 September 2025), dan 318 (tertinggi 2025 yang diraih pada 21 Agustus). Namun jika average yang disebutkan di atas terbukti sebagai penghalang yang kuat, ADHI miliki support di 238 (terendah 2 dan 3 Desember 2025), 214 (terendah 23 Juni 2025), dan 200 (level angka bulat).
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.