JPMorgan Menguji Perairan Kripto dengan Transaksi Ter-tokenisasi melalui Ondo Finance

• JPMorgan menyelesaikan transaksi tokenisasi pertamanya di blockchain publik dengan bantuan Ondo Finance dan Chainlink.
• Bank ini memanfaatkan testnet Ondo Chain untuk melakukan transaksi Delivery versus Payment.
• Divisi blockchain JPMorgan mentransfer uang antara dua akun di blockchain privatnya, Kinexys, untuk membeli obligasi pemerintah AS yang ditokenisasi.

JPMorgan Chase melakukan transaksi pertamanya di blockchain publik untuk memfasilitasi pembelian obligasi pemerintah AS yang ditokenisasi melalui jaringan Layer-1 Ondo Finance dan teknologi cross-chain Chainlink.

JPMorgan Menyelesaikan Transaksi Blockchain Publik Pertama untuk Obligasi Pemerintah yang Ditokenisasi

Perusahaan layanan keuangan, JPMorgan Chase, telah mulai menguji pembayaran kripto menggunakan blockchain publik. Perusahaan ini menyelesaikan pembayaran untuk obligasi pemerintah AS yang ditokenisasi melalui transaksi uji Delivery versus Payment (DvP) di Ondo Finance, menurut siaran pers pada hari Rabu.

Transaksi yang dilakukan pada awal Mei ini melibatkan transfer uang antara dua akun milik Kinexys, divisi blockchain JPMorgan. Pembayaran diselesaikan di testnet Ondo Chain, memanfaatkan infrastruktur orkestra cross-chain Chainlink. Tokenisasi unggulan Ondo, Short-Term US Treasuries Fund (OUSG), berfungsi sebagai "asset leg" dan pembayaran digital Kinexys sebagai "payment leg."

"Dengan menghubungkan solusi pembayaran institusional kami secara aman dan bijaksana dengan infrastruktur-infrastruktur blockchain publik dan privat eksternal secara mulus, kami dapat menawarkan kepada klien kami dan ekosistem keuangan yang lebih luas berbagai manfaat dan solusi yang dapat diskalakan untuk menyelesaikan transaksi," kata Nelli Zaltsman, Head of Platform Settlement Solutions di Kinexys.

DvP adalah sistem pembayaran untuk membeli surat berharga, seperti saham atau obligasi. Proses ini mengharuskan pembayaran dilakukan sebelum atau pada saat surat berharga dikirimkan untuk mengurangi risiko bagi kedua belah pihak.

Menurut Ondo Finance, transaksi DvP sulit dilakukan dalam keuangan tradisional karena sistem yang terfragmentasi dan proses manual, yang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian perdagangan dan meningkatkan risiko bagi kedua belah pihak.

"Dalam dekade terakhir, diprakirakan bahwa kegagalan pembayaran dan penyelesaian telah mengakibatkan kerugian bagi para pelaku pasar setidaknya lebih dari $914 miliar," kata Ondo Finance.

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, aset-aset dan pembayaran-pembayaran dapat dipertukarkan secara bersamaan di seluruh chain, mengurangi risiko individu. Ini juga meningkatkan alur kerja otomatis, meningkatkan efisiensi operasional di semua bagian transaksi. 

Meskipun ini bukan transaksi pertama yang dilakukan JPMorgan di luar blockchain privatnya, ini adalah pertama kalinya perusahaan berinteraksi dengan blockchain publik.

Pengumuman ini muncul saat institusi-institusi yang lebih besar mulai menjelajahi aset-aset digital, termasuk Morgan Stanley, yang dilaporkan sedang mengembangkan rencana untuk menawarkan perdagangan kripto kepada para pengguna E*Trade-nya. Fidelity juga mengumumkan bahwa mereka telah mulai menguji stablecoin miliknya sendiri.

"Semakin jelas bagi institusi-institusi di seluruh dunia bahwa mereka memiliki pasar besar yang dapat dijangkau di komunitas chain publik," kata Sergey Nazarov, salah satu pendiri Chainlink.

ONDO dan LINK turun 1% pada hari Rabu meskipun ada pembaruan positif dari pengumuman tersebut. Penurunan ini sejalan dengan sektor aset dunia nyata (real-world asset/RWA) yang turun 0,7% dalam 24 jam terakhir.