Apa Selanjutnya bagi Bitcoin setelah Lonjakan dalam Likuidasi Posisi Beli?

• Bitcoin mundur ke terendah dua minggu menyusul sell-off tajam pada hari Senin.
• Volatilitas tujuh hari Bitcoin tetap stabil di 1,1% meskipun terjadi likuidasi besar-besaran.
• Para pemegang jangka pendek Bitcoin mulai merealisasikan kerugian setelah penurunan baru-baru ini.

Bitcoin (BTC) jatuh ke level terendah dua minggu $111.500 pada hari Selasa setelah likuidasi besar-besaran memicu aksi jual panik di antara pemegang jangka pendek.

Bitcoin Tetap Berada di Kisaran saat Pemegang Jangka Pendek Merealisasikan Kerugian

Bitcoin jatuh ke level terendah dalam dua minggu pada hari Selasa, setelah sell-off tajam selama 48 jam terakhir dan seminggu perdagangan yang lesu.

Kegiatan perdagangan spot mencerminkan momentum yang lemah, dengan volume perdagangan harian rata-rata mencapai $2,3 miliar dalam seminggu terakhir, turun 12% dari minggu sebelumnya, menurut K33 Research dalam laporan hari Selasa.

Meski terjadi penurunan, volatilitas Bitcoin tetap rendah. Volatilitas tujuh hari berada di 1,1% setelah turun ke 0,616% pada hari Kamis, menandai level terendahnya sejak Agustus 2023. Volatilitas 30 hari BTC juga turun menjadi 1,33%, mendekati level terendah tahunan, mencerminkan pola serupa yang diamati pada awal Agustus.

Di sisi kontrak berjangka, Bitcoin mengalami likuidasi posisi beli terbesar keempat pada tahun 2025 pada hari Senin, dengan pasar kripto yang lebih luas menyaksikan likuidasi posisi dengan leverage sebesar $1,6 miliar. Para analis K33 Research menambahkan bahwa leverage kontrak berjangka tetap tinggi meskipun terjadi likuidasi besar-besaran, dengan open interest tetap di 305.000 BTC, turun hanya 2.600 BTC selama sell-off.

Peristiwa likuidasi sering kali menandakan ketidakseimbangan pasar, dengan likuidasi besar mengindikasikan arah momentum. Para analis mencatat bahwa meskipun beberapa likuidasi posisi beli dapat menandai titik terendah lokal, mereka lebih sering menghasilkan kinerja yang lebih lemah setelahnya.

Setelah penurunan Bitcoin, Spent Output Profit Ratio (SOPR) para pemegang jangka pendek turun tajam di bawah 1, mengindikasikan bahwa para pembeli baru-baru ini kini menjual dalam posisi rugi, menurut data dari CryptoQuant. Para investor memindahkan 30.000 BTC, senilai $3,39 miliar di harga $113.000 per BTC, ke bursa dalam posisi rugi.

Mereka juga menyoroti bahwa para pemegang besar juga mulai merasakan tekanan, karena alamat-alamat whale baru merealisasikan kerugian sebesar $184,6 juta, sementara whales yang lebih tua melepaskan $26,3 juta selama pullback.

Meski ada pelemahan pasar baru-baru ini, permintaan institusional pada Bitcoin tetap kuat. Strategy dan Metaplanet terus meningkatkan eksposur mereka, sementara arus masuk ETF spot minggu lalu menunjukkan bahwa pembelian saat turun tetap kuat, menurut analis QCP dalam catatan kepada investor pada hari Selasa.

Demikian pula, Indeks Musim Altcoin telah turun dari di atas 80 ke 65, saat dominasi Bitcoin naik menjadi 57% dan pangsa Ethereum turun menjadi 12%, menunjukkan rotasi kembali ke kripto teratas.

"BTC telah bertahan dalam kisaran $110 ribu–$120 ribu kuartal ini, dengan volatilitas tertekan saat altcoin mengambil sorotan. Setelah shakeout kemarin dan dengan bulan Oktober di depan, fokus kemungkinan akan kembali ke BTC," tulis analis QCP.

Bitcoin diperdagangkan di sekitar $111.600, turun 0,7% pada saat publikasi pada hari Selasa.