Siapa yang Membayar Tarif? Bisnis atau Konsumen?
|- Trump mengumumkan tarif yang luas; Jepang dan Korea menghadapi 25%.
- Siapa yang membayar tarif ini? Bisnis atau konsumen?
- RBA mempertahankan suku bunga meskipun ada seruan untuk pemangkasan.
Pasar Eropa memulai hari dengan pergerakan yang bervariasi, menyusul sesi Asia yang menunjukkan penilaian optimis terhadap kondisi saat ini, meskipun ada pengumuman tarif luas dari Donald Trump. Negara-negara yang paling menjadi sasaran adalah Korea dan Jepang, dengan konsumen AS berisiko menghadapi kenaikan harga hingga 25% untuk beberapa barang elektronik dan kendaraan dari dua mitra dagang utama tersebut. Menjelang musim laporan keuangan kuartal kedua AS, pasar menanti gambaran jelas siapa yang akan menanggung tarif ini. Apakah bisnis akan menanggung biaya tambahan melalui margin dan laba yang lebih rendah, atau akan meneruskannya kepada konsumen—yang berarti potensi tekanan inflasi? Bagi pasar, penguatan indeks KOSPI Korea dan Nikkei 225 Jepang mencerminkan pandangan bahwa kemungkinan kesepakatan akan tercapai dalam beberapa pekan ke depan untuk menghindari lonjakan inflasi konsumen yang baru. Menariknya, meski inflasi AS belum meningkat, keputusan Trump untuk mengenakan tambahan tarif 10% kepada negara-negara BRICS (yang menyumbang lebih dari 40% PDB global) menunjukkan bahwa tekanan harga kemungkinan akan segera muncul.
Keputusan suku bunga RBA yang diumumkan semalam menghasilkan kejutan dengan kebijakan jeda, bertentangan dengan ekspektasi luas akan pemangkasan 25 basis poin. Enam dari sembilan anggota komite memilih untuk menahan suku bunga, dengan alasan prospek yang lebih seimbang terhadap risiko inflasi dan kekuatan pasar tenaga kerja. Fakta bahwa RBA sudah memperlambat laju pelonggaran setelah hanya dua kali pemangkasan suku bunga memberikan dorongan baru bagi penguatan AUD, dengan mata uang pro-siklus ini tampak siap menguat setelah fase kekhawatiran global akibat tarif mereda. Namun perlu dicatat bahwa meskipun Trump mengeluhkan ketidaktegasan The Fed dalam menghadapi pelonggaran global, kebijakan perdagangan AS mulai memberikan dampak nyata bagi negara lain.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.