Pratinjau Reserve Bank of Australia: Membuka Jalan Untuk Lebih Banyak Stimulus

• Deputi Gubernur Debelle berkata, "prospek inflasi dan lapangan kerja tidak konsisten dengan tujuan Bank."
• RBA mungkin mempersiapkan pasar untuk memangkas suku bunga ke rekor terendah baru di tengah "perlambatan" dalam pemulihan ekonomi.
• AUD/USD diperdagangkan berdasarkan sentimen, yang berarti bahwa pengumuman RBA dapat berdampak terbatas.

Reserve Bank of Australia memiliki kebijakan moneter pada hari Selasa ini, dan sementara bank sentral diperkirakan akan tetap menahan, suku bunga spekulatif mengantisipasi sikap dovish, membuka jalan untuk pelonggaran lebih lanjut dalam waktu dekat.

Suku bunga tunai di Australia berada pada rekor terendah 0,25% sejak Maret ketika RBA juga mengumumkan penerapan kontrol kurva imbal hasil. Pembuat kebijakan mengumumkan target imbal hasil obligasi Pemerintah Australia 3 tahun sekitar 0,25%. Saat itu, mereka mengumumkan bahwa langkah-langkah ini akan tetap ada sampai "kemajuan sedang dibuat menuju tujuan Bank untuk ketenagakerjaan penuh dan target inflasi."

Pertumbuhan tidak konsisten dengan tujuan RBA

Juga pada bulan Maret, RBA membentuk Term Funding Facility (TFF) untuk menawarkan pendanaan tiga tahun kepada lembaga penyimpan yang berwenang, yang dimaksudkan untuk mendukung penyediaan kredit untuk rumah tangga dan bisnis, yang diperluas pada bulan September.

Antara Maret dan September, RBA yakin bahwa perkembangan ekonomi tidak seburuk yang diperkirakan semula, sebagian besar terdengar optimis setelah pertemuan. Namun, banyak hal berubah ketika gelombang kedua virus corona melanda negara itu dan lockdown lokal diberlakukan.

Dalam pidato terakhirnya beberapa minggu lalu, Wakil Gubernur Guy Debelle mengatakan bahwa "prospek inflasi dan ketenagakerjaan tidak konsisten dengan tujuan Bank selama periode mendatang," menambahkan bahwa pemulihan "bukanlah peningkatan yang cepat tetapi merayap dengan lambat."

Dalam skenario ini, spekulasi meningkat bahwa pembuat kebijakan sedang mempersiapkan beberapa langkah stimulus baru yang mungkin termasuk memangkas suku bunga tunai lebih lanjut dan memperluas pembelian aset pada obligasi jangka panjang untuk menurunkan imbal hasil jangka panjang dan mengekang apresiasi Dolar Australia.

Skenario AUD/USD yang memungkinkan

Dolar Australia tetap tinggi, dengan AUD/USD diperdagangkan mendekati 0,7200, sekitar 200 pip dari tertinggi tahunan di 0,7413. Resesi tidah hanya terjadi untuk Australia, karena dunia harus menghadapi pandemi. USD, sementara itu, mengikuti sentimen di tengah kondisi safe-haven-nya.

Menjelang acara, pasar sedang dalam suasana optimis, berharap Kongres AS akan dapat mencapai kesepakatan dan bahwa Presiden AS Trump akan pulih dari COVID-19. Optimisme mendukung AUD/USD yang mungkin mengalami penurunan tajam, jika pembuat kebijakan memutuskan untuk bertindak secepatnya pada bulan Oktober ini. Namun, peluang hal ini terjadi cukup kecil.

Petunjuk terhadap tindakan di masa depan dalam waktu dekat dapat menghantam Dolar Australia, meskipun tampaknya tidak mungkin bank sentral mana pun akan mampu mengalahkan perdagangan terkait sentimen. RBA yang optimis tampaknya tidak mungkin, tetapi jika itu terjadi, dan greenback tetap di bawah tekanan, pasangan AUD/USD mungkin mendapatkan dorongan dan mendekati tertinggi tahunan yang disebutkan.