Prakiraan Mingguan Emas: XAU/USD Tidak Mempedulikan Reli USD, Mencetak Rekor Tertinggi dalam Sejarah

• Emas mencapai puncak bersejarah lainnya setelah koreksi yang berlangsung singkat.
• XAU/USD mengabaikan kenaikan imbal hasil AS dan penguatan USD secara luas.
• Prospek teknis menunjukkan bahwa Emas masih sangat jenuh beli.

Harga emas (XAU/USD) tampak seperti berada di ambang koreksi yang dalam pada hari Rabu, namun emas mengumpulkan momentum bullish pada paruh kedua pekan ini, naik ke level tertinggi sepanjang masa di atas $2.400. Dengan tidak adanya rilis data tingkat tinggi dari AS, data pertumbuhan dari Tiongkok dan perkembangan geopolitik dapat mempengaruhi valuasi Emas pekan depan.

Reli Emas Berlanjut meskipun Imbal Hasil AS Melonjak Pekan Ini

Emas memulai pekan baru dengan catatan bullish dan menutup dua hari perdagangan pertama pekan ini di wilayah positif. Karena aksi perdagangan masih relatif tenang menjelang data inflasi utama dari AS, kenaikan XAU/USD tetap terbatas.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan pada hari Rabu bahwa inflasi tahunan, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), naik menjadi 3,5% pada bulan Maret dari 3,2% pada bulan Februari. Angka ini berada di atas ekspektasi pasar sebesar 3,4%. Rincian dari laporan tersebut menunjukkan bahwa IHK dan IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, keduanya meningkat 0,4% secara bulanan. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan November di atas 4,5% dan Indeks USD naik ke level tertinggi lima bulan di atas 105,00 setelah pembacaan inflasi, memicu koreksi ke bawah pada Emas.

Probabilitas Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di bulan Juni melonjak menjadi hampir 80% dari 40% sebelum rilis data IHK, menurut CME FedWatch Tool. Pada gilirannya, XAU/USD turun hampir 1% dan mencatat penurunan harian pada hari Rabu, hanya untuk hari kedua dalam dua pekan terakhir.

Meskipun USD mempertahankan kekuatannya pada hari Kamis, meningkatnya ketegangan geopolitik memungkinkan Emas untuk mengumpulkan kembali momentum bullish. Iran telah berjanji untuk membalas, menyalahkan Israel atas serangan terhadap konsulatnya di Suriah pada awal bulan ini dan menghidupkan kembali kekhawatiran akan konflik yang semakin dalam di Timur Tengah.

Bank Sentral Eropa (ECB ) mempertahankan suku bunga acuannya setelah pertemuan kebijakan bulan April pada hari Kamis. Mengutip tiga sumber, Reuters melaporkan bahwa pada hari Kamis para pembuat kebijakan ECB berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga di bulan Juni. Kenaikan tajam yang terlihat pada pasangan XAU/EUR menunjukkan bahwa Emas menangkap arus modal keluar dari Euro. Pasangan XAU/USD diperdagangkan pada rekor tertinggi di atas €2.200 dan naik sekitar 9% di bulan April setelah naik hampir 10% di bulan Maret.

Saat pasar mencari perlindungan menjelang akhir pekan, Emas terus menguat dan naik di atas $2.400. Selain penghindaran risiko, pembelian bank sentral dianggap sebagai pendorong lain di balik reli Emas yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Fundamental yang mendukung reli saat ini termasuk meningkatnya risiko geopolitik, pembelian bank sentral yang stabil, dan permintaan yang tangguh untuk perhiasan serta emas batangan dan koin," kata World Gold Council dalam laporan bulanannya yang diterbitkan awal pekan ini.

Investor Emas tetap Fokus pada Geopolitik

Penjualan Ritel untuk bulan Maret akan menjadi satu-satunya data penting yang ditampilkan dalam kalender ekonomi AS pekan depan. Secara bulanan, Penjualan Ritel diprakirakan naik 0,3% mengikuti kenaikan 0,6% yang tercatat pada bulan Februari. Jika ada laporan negatif, reaksi langsung dapat menyebabkan USD sedikit melemah.

Pada sesi Asia hari Selasa, data Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal pertama dari Tiongkok akan diawasi dengan cermat oleh para pelaku pasar. Ekonomi Tiongkok diprakirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5%, turun dari ekspansi 5,2% yang tercatat pada kuartal keempat 2023. Laporan PDB yang mengecewakan dari Tiongkok, konsumen Emas terbesar di dunia, dapat menyebabkan kekhawatiran atas prospek permintaan logam mulia dan membatasi kenaikan XAU/USD dalam jangka pendek.

Sementara itu, investor akan tetap fokus pada perkembangan geopolitik. Meredanya konflik di Timur Tengah dapat memicu koreksi mendalam pada Emas. Di sisi lain, XAU/USD kemungkinan akan terus menemukan dukungan dalam lingkungan pasar yang menghindari risiko, bahkan jika USD terus mengungguli para pesaingnya di tengah meningkatnya ekspektasi penundaan kebijakan The Fed.

Prospek Teknis emas

Emas masih sangat overbought, dengan indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian bertahan di atas 70. Namun, aksi pekan ini menegaskan kembali bahwa para investor tidak terlalu memperhatikan perkembangan teknis. Bukanlah tugas yang mudah untuk menetapkan target bullish untuk Emas, mengingat bahwa Emas terus diperdagangkan di wilayah yang belum dipetakan. Jika logam mulia ini stabil di atas $2.400 dan mengkonfirmasi level tersebut sebagai support, para pembeli dapat memiliki kepercayaan diri untuk naik lebih tinggi menuju level psikologis berikutnya di $2.500.

Pada sisi negatifnya, support sementara terletak di $2.360 (level statis, resistance sebelumnya) sebelum $2.320 (level terendah 10 April) dan $2.300 (level psikologis, level statis).