fxs_header_sponsor_anchor

Analisis

Kenaikan Sektor Pertambangan Tembaga Dorong FTSE 100 ke Rekor Tertinggi

  • Kenaikan saham pertambangan yang dipimpin tembaga dorong FTSE 100 ke rekor tertinggi
  • Tarif Brasil soroti risiko harga jangka panjang
  • Risalah rapat FOMC ungkap risiko tidak ada pemangkasan suku bunga lagi di 2025

Indeks-indeks saham Eropa kembali menguat hari ini, dengan FTSE 100 memimpin kenaikan sebesar 1% dan mencetak rekor tertinggi baru. Di tengah pekan yang didominasi oleh serangkaian pengumuman tarif dari Donald Trump, saham-saham Eropa kembali diminati sebagai alternatif dari ekuitas AS. Menariknya, meskipun bulan Juni didominasi oleh peralihan kembali ke saham-saham AS, pekan ini menunjukkan pembalikan cepat menuju saham-saham Eropa seiring munculnya optimisme dari media terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pengumuman terbaru Trump tentang tarif 50% terhadap Brasil menjadi perkembangan yang sangat mengkhawatirkan, terutama karena alasan yang dikemukakan adalah untuk menghentikan proses hukum terhadap mantan Presiden Bolsonaro. Hal ini menunjukkan bahwa Trump memandang tarif sebagai alat politik yang bisa digunakan kapan saja untuk mencapai tujuannya, terlepas dari hubungan dagang antarnegara. Kekhawatiran utamanya adalah kemungkinan Trump akan terus menggunakan kebijakan tarif sepanjang masa jabatannya, bukan hanya sebagai langkah jangka pendek untuk menyeimbangkan perdagangan.

Sektor pertambangan menjadi pendorong utama dalam perdagangan awal, dengan saham-saham seperti Rio Tinto (naik 4%) dan Anglo American (naik 5%) melonjak tajam setelah Trump kembali menegaskan akan menerapkan tarif 50% atas tembaga mulai 1 Agustus. Bagi AS, ini merupakan langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap produsen luar negeri atas material strategis penting ini. Namun, dengan selisih harga rekor antara kontrak tembaga di London dan New York yang tercatat pekan ini, konsumen dan pelaku usaha AS diperkirakan akan menghadapi lonjakan harga dalam beberapa tahun ke depan. Butuh waktu bagi kenaikan harga ini untuk memicu eksplorasi baru dan pembukaan tambang-tambang baru. Meskipun dalam jangka panjang hal ini mungkin menguntungkan stabilitas ekonomi AS, ada risiko kenaikan harga bahan baku di sektor elektronik, konstruksi, transportasi, dan barang industri.

Ke depan, pasar saham AS diperkirakan akan dibuka melemah setelah risalah rapat FOMC kemarin menunjukkan beragam pandangan terkait arah suku bunga. Meski sebagian besar anggota memperkirakan pemangkasan suku bunga akan terjadi akhir tahun ini, ada pula yang menilai suku bunga sebaiknya tetap ditahan sepanjang 2025. Dengan Trump yang tampak terus menaikkan tarif hampir setiap hari, kekhawatiran terhadap tekanan inflasi di paruh kedua tahun ini semakin meningkat. Jika hal ini membuat The Fed semakin ragu untuk memangkas suku bunga, maka saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga serta emas berpotensi tertekan.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.