Analisis

Pratinjau Emas : Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Baru

Harga emas berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru pada $1,948 tertinggi sejak akhir April tahun lalu. Emas menguat memanfaatkan pelemahan Dolar ditengah prospek pelonggaran dari pengetatan kebijakan moneter AS yang diperkirakan akan dilakukan oleh Federal Reserve AS pada pertemuan pekan depan.

Menurut Bloomberg's World Interest Rate Probability (WIRP), Prospek kenaikan suku bunga yang tersisa hanya kenaikan sebesar 25 bps pada 2 Februari dan 25 pada pertemuan Maret. Dan berpotensi mengakhiri trend kenaikan suku bunga dan mempertahannya pada level tinngi pada Q2-2023.

Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $8.67 atau 0.45% berakhir pada level $1,945.79 per ons, setelah uji tertinggi $1,948 dan terendah $1,919. Sementara emas berjangka kontrak Februari ditutup menguat sebanyak $7.20 atau 0.37% berakhir pada level $1,942.60 per ons di Divisi Comex.

Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak berakhir dengan keuntungan minim, pulih dari level terendah $79.44 setelah laporan persediaan minyak mentah AS oleh EIA (Energy Information Administration) memperlihatkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik hanya sekitar 533.000 barel (Weekly), lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 971.000 (F) dan 8.408 Juta (P).

Sementara itu, tekanan pada harga minyak masih tetap terjaga karena kekhawatiran pelaku pasar jelang pertemuan OPEC+ pada 1 Februari, di mana kartel diperkirakan akan mempertahankan status quo terkait produksi minyak mentah saat ini.

Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sekitar 17 sen atau 0.21% berakhir pada level $80.40 per barel, setelah uji $82.21 - $79.44. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup menguat hanya sekitar $0.02 atau 0.02% berakhir pada level $80.15 per barel. Sedangkan Brent London turun tipis sekitar 6 sen atau 0.07% pada level $86.19 per barel.

Perdagangan Kamis (26/1) diperkirakan akan menjadi puncak perdagangan pasar keuangan global minggu ini. Pasar akan dipenuli oleh rangkaian data ekonomi AS, diantaranya : Klaim Pengangguran, GDP, PCE Price, Durable Goods dan New Home Sales AS.

Diawal sesi perdagangan Asia hari ini, pasar global diperkirakan akan diperdagangkan lebih bergairah menyusul kembali dibukanya pasar HongKong paska libur panjang Tahun Baru Imlek.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.