Analisis

Forex Review : Dolar Tertekan, Suku Bunga Tinggi Fed Dorong Potensi Resesi AS

Badai resesi dan inflasi menghiasi pasar global dan mengguncang pasar matauang dengan volatilitas yang cukup besar.

Dolar bergerak cukup fluktuatif - sesaat berada pada area positif karena dukungan pelemahan Sterling paska laporan Inflasi Inggri yang kembali meningkat selama periode Mei. Dolar kembali negatif setelah Powell mengisyaratkan bahwa Fed akan terus mencoba mengendalikan inflasi dengan kenaikan suku bunga yang tetap pada jalurnya meski kenaikan terlalu tinggi terlepas dari suku bunga yang lebih tinggi berisiko akan menyakitkan dan dapat menyebabkan resesi.

Dolar mengakhiri sesi perdagangan Rabu (22/6) dengan kerugian sebesar 22 poin atau 0.21% berada pada level 104.20, setelah sempat menguat hingga setinggi 104.95.
 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.