fxs_header_sponsor_anchor

Empat Hal Fundamental Pekan Ini: Kebijakan Tarif dan Risalah Rapat The Fed Menjadi Sorotan

  • Investor khawatir atas pengumuman tarif yang akan disampaikan Trump.
  • Risalah rapat Federal Reserve mungkin memberikan gambaran tentang seberapa besar kekhawatiran para pejabat terhadap inflasi.
  • Keputusan suku bunga di Australia dan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS melengkapi gambaran.

Seberapa tinggi tarif akan dinaikkan? Langkah selanjutnya dari Presiden AS Donald Trump membuat investor khawatir dan kemungkinan akan mendominasi perdagangan.

1) Ancaman Tarif Tambahan Bisa Menjadi Peluang Beli

Setiap negara yang menyelaraskan diri dengan kebijakan Anti-Amerika dari BRICS akan dikenakan tambahan tarif 10%. Tidak akan ada pengecualian terhadap kebijakan ini.

Pernyataan ini dari Presiden Trump mengguncang pasar, yang kembali diingatkan akan keinginannya untuk tetap menjadi pusat perhatian.

Akhir pekan lalu, negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) merilis pernyataan bersama yang mengecam kebijakan tarif Trump, memicu respons keras darinya.

Pengumuman tersebut muncul di tengah janji Trump untuk mulai mengumumkan tarif terhadap negara-negara tertentu mulai Senin. Tarif tersebut direncanakan mulai berlaku pada 1 Agustus.

Saat ini, AS telah mencapai kesepakatan dagang penuh dengan Inggris, kesepakatan prinsip dengan Vietnam, dan "gencatan dagang" dengan Tiongkok. Negosiasi dengan Jepang, Kanada, dan Uni Eropa berlangsung intens, namun masih jauh dari selesai.

Apakah tarif keras akan segera diberlakukan dan mengguncang ekonomi global? Tidak secepat itu. Pada April lalu, pengumuman “Hari Pembebasan” Trump sempat mengguncang pasar global, tetapi sebagian besar tarif tersebut ditangguhkan pada minggu berikutnya akibat gejolak, terutama di pasar obligasi.

Ancaman-ancaman besar sebelumnya juga datang dan pergi, menciptakan peluang beli. Wall Street menyebutnya sebagai perdagangan TACO (Trump Always Chickens Out).

Apakah sejarah akan terulang?

2) RBA Diprakirakan akan Memangkas Suku Bunga Ketiga Kalinya Tahun Ini

Selasa, pukul 04:30 GMT (11:30 WIB). Reserve Bank of Australia (RBA) sempat lambat dalam mengikuti tren penurunan suku bunga global, namun kini mulai mempercepat langkah. Ekonom memprakirakan RBA akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,60% dari 3,85%.

Inflasi di Australia menurun menjadi 2,1% (YoY) per Mei. Selain itu, laporan ketenagakerjaan dan penjualan ritel terbaru juga di bawah ekspektasi.

Tiongkok, mitra dagang utama Australia, masih mampu bertahan dari tarif AS, tetapi jauh dari masa keemasan pertumbuhan yang mendorong permintaan besar atas logam Australia.

Pemangkasan suku bunga ini sebagian besar sudah diprakirakan pasar, tetapi tetap bisa menekan dolar Australia (AUD), terutama jika Gubernur RBA Michelle Bullock dan rekan-rekannya memberi sinyal pemangkasan lebih lanjut.

3) Risalah Rapat FOMC Diprakirakan Tunjukkan The Fed Belum Terburu-buru Memangkas Suku Bunga

Rabu, pukul 18:00 GMT (Kamis, 01:00 WIB). Seberapa dekat Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga? Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk Juni yang dirilis Kamis lalu melampaui ekspektasi dan hampir menutup peluang pemangkasan suku bunga pada Juli.

Namun, wawasan tentang pandangan The Fed mengenai biaya pinjaman tetap penting. Risalah dirilis tiga minggu setelah keputusan, tetapi diperbarui hingga menit terakhir untuk menyampaikan pesan pasar.

Saya memprakirakan nada hawkish, mencerminkan kekhawatiran terhadap kenaikan harga dibandingkan kondisi pasar tenaga kerja. Dampak risalah biasanya hanya sementara.

Peluang pemangkasan suku bunga pada Juli masih rendah, menurut CME FedWatch:

 

Sumber: CMEGroup.

4) Klaim Tunjangan Pengangguran AS Bisa Lanjutkan Penurunan

Kamis, pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mingguan AS berfungsi sebagai barometer kondisi pasar tenaga kerja. Setelah berminggu-minggu berada di atas 240 ribu, data terakhir menunjukkan penurunan di bawah ambang tersebut, memberikan optimisme – meskipun dibayangi oleh laporan NFP yang dirilis Kamis.

Akankah klaim ini terus turun ke kisaran 220 ribuan seperti sebelumnya? Itu adalah kabar baik bagi ekonomi domestik dan global. Namun, jika naik kembali di atas 240 ribu, maka penurunan sebelumnya bisa dianggap sebagai anomali dan optimisme dianggap terlalu dini.

Dengan minimnya data ekonomi lain pekan ini, data klaim ini bisa memiliki dampak besar secara tidak proporsional.

Kesimpulan

Ini adalah pekan yang rumit untuk berdagang, karena pengumuman dan laporan terkait tarif bisa muncul sewaktu-waktu. Tenggat waktunya juga berubah-ubah. Berdaganglah dengan hati-hati.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.